Sunday, December 9, 2012

Drama I Miss You


I wanna share my thoughts about a korean drama I'm still watching, I Miss You. It's still airing in Korea on Wednesday and Thursday on MBC channel.

The story is about first love between two fifteen-year-olds, Han Jung Woo and Lee Soo Yeon, who split up due to tragic situation and meet again after 14 years. It's totally melodrama. But, I won't tell the detail story of the drama.

Normally, I don't like such a sad story but I Miss You is an exception. I Miss You can make me stick around in front of the screen from episode to episode. It's really enjoyable and addictive drama.

Initially, I only looked forward to this drama because of Park Yoochun (yeah, my sexy boy Micky is the lead male of the drama). But furthermore, I love the whole thing of the drama. The acting of the entire casts, the visual, the storyline, and all parts of the drama are superb. Especially the charisma of Han Jung Woo played by Park Yoochun.

Park Yoochun’s performance has grown up and broken through the expectations. His acting is fantastic! It’s such a colaboration between acting skill and chunface. His acting is totally different from the previous dramas he played. It becomes more mature and natural.

Although it's a melodrama, watching the every single episode of I Miss You is really enjoyable. I can even immerse myself into the emotions of Han Jung Woo through his acting. He brings laughter to the viewers when he’s laughing but when he’s crying, the viewers are crying too along with him.

Han Jung Woo is like an addictive character. He is crazily awesome! Mature and childish at the same time. We can easily fall in love with him by his cute charm. It’s just because of Park Yoochun who can portray the Han Jung Woo’s character perfectly. I can't even imagine another actor plays this role. Yoochunie has really captured my heart.

Over all, this drama is really daebak! I even always wait for the next new episodes. It's a sad yet cute and warm drama. I love this drama so much and even more for every new episode.

I hope it will be more greater and greater.

Wednesday, November 28, 2012

JYJ Independence Day!!

It's November 28! Today is a very very special day! Finally the battle between JYJ and SM Entertainment is over. The mission for 3 years, 3 months, and 27 days has been done. They are free now. Yeay!!


Fiuh! They've been through many things and finally they get their freedom. Well, actually I don't know exactly how I feel. I'm happy because the boys can do their entertainment activities freely but I'm sad too because formally they separate from TVXQ. The fact about that is hurting me :(

However, JYJ and TVXQ are two different groups now. The happiness, the tears, the laughter, the hardships, the sweet moments of five amazing boys are just memories. But, I still have a hope that those boys will have a time, even if just a second, to talk each other. I just wanna see them hug each other and laugh together. I believe the day for those boys being together will come. Even though it will be two years, twenty years, or even two hundreds years more. The day will definitely come. I'll always keep the faith.

Even though they can't stand in a same stage as a group. Even though their bodies are being apart now, I do believe their hearts are still one. They're one. Like Micky said, "My Hero, my Max, my U-Know, my Xiah, and Micky, we are the one eternally."

The past is the past. Memories are just memories. But no one or nothing can erase the memories that have been carved. I hope they’re happy in their own way.

Cheers for them. The Three and The Two. The five of them ^^

Thursday, November 15, 2012

A Cloudy Morning

Selamat pagi!!

Pagi ini, hari libur dan mendung. Nikmat sekali rasanya bergulung dalam selimut dan malas-malasan sampai siang.

Tapi pagi ini saya udah kebangun sama obrolan dua bocah umur 4 dan 6 tahun. Pagi-pagi mereka udah berisik ngobrol di depan rumah saya bikin mimpi indah saya jadi buyar seketika. Padahal pengennya kan bangun agak siangan. It's holiday!!

Mau gak mau, karena udah kebangun, saya jadi ngupingin obrolan mereka. Gak penting sih, ga ngerti juga sama obrolan balita. Tapi saya nyengir juga dengernya. Mereka bener-bener polos, bikin pagi yang mendung ini jadi sedikit lebih berwarna.

Akhirnya saya gak bisa tidur lagi. I get up and fight for today. Yeah!! \m/

Sunday, September 16, 2012

What a Life!



Life is a mystery, full of surprises and unpredictable.

Somehow, it can be seriously funny.

Oh, what a life!

Tuesday, August 28, 2012

Aku ♥ Indonesia



Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku, hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku, semuanya

Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia raya

Indonesia raya, merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia raya

Indonesia raya, merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia raya

(Indonesia Raya, W.R. Supratman)

Well..
Sebobrok apapun negara ini, sebrengsek apapun pemerintahnya, atau serese apapun bangsa ini, aku harus bilang kalo aku sangat mencintai negeri ini, tanah ini, air ini, bangsa ini..

Ga ada yang lebih indah dari negeri ini. Di sini, di pangkuan ibu pertiwi. Selamanya aku di sini. Selamanya akan kujaga negeri ini sama halnya kujaga diriku sendiri..

Di tanah merah ini kupijakkan mimpi-mimpiku, bersama langit biru kubumbungkan citaku. Indonesiaku, aku sangat mencintaimu..

Whatever, I love Indonesia. Period.


Wednesday, May 9, 2012

The Ugly Truth

Temen sekantor saya pernah cerita tentang si Duile, anaknya yang masih kelas 3 SD. Suatu ketika Duile dapet PR dari gurunya. PR itu lumayan susah buat ukuran anak kelas 3 SD. Duile dan teman-teman sekelasnya ga ada satupun yang bisa ngerjain PR mereka. Alhasil orang tua mereka jugalah yang ikutan bingung, termasuk temen saya.

Singkat cerita, PR bisa beres sama Duile, tentu aja dengan bantuan orang tuanya. Karena temen-temen sekelas Duile tau kalo PR Duile udah kelar, jadilah mereka pada nyontek. Duile yang baik hati ga tega dan ngasih contekan ke teman-teman sekelasnya.

Semua beres, masalah selesai. Tapi ternyata ga selesai gitu aja karena masalah sebenarnya justru terjadi saat si anak-anak kelas 3 SD itu ngumpulin PR ke gurunya. Gurunya kaget tingkat kejuaraan sekabupaten Karanganyar pas meriksa PR murid-muridnya. Ternyata hampir semua jawaban PR di kelas itu sama persis. Gurunya curiga dong, lalu anak-anak itu didakwa saling nyontek. Akhirnya semua dihukum sama si Guru.

Duile yang tak berdosa dan ngerasa ga nyontek (karena justru dia yang dicontek) membela diri dan protes ke gurunya. Dia bilang kalo dia ga nyontek (bener dong!). Tragisnya, si Guru ga percaya. Dia malah mendakwa Duile ga cuma tukang nyontek tapi juga udah bohong sama guru. Duile ga terima dan membela diri, tapi gurunya ga percaya dan tetap ngasih hukuman dobel karena bohong.

Sampai di rumah, Duile ngadu ke orang tuanya. Di akhir pengaduannya, Duile bilang begini “Apa dunia ini udah kebalik ya? Aku udah jujur tapi dibilang bohong. Berarti kalo aku bohong nanti dibilang jujur?”

Hmmm, denger cerita Duile saya jadi terenyak. Anak kecil itu lebih murni daripada orang dewasa. Dia berbuat dan berkata apapun yang menurutnya benar. Saya jadi mikir, kalo anak sekecil itu terus dihadapkan pada realita yang ga bener macam gitu, mau kayak apa nanti kalo dia dewasa. Ketika dia udah bicara jujur harusnya dia dipercaya.

Apa yang terjadi bila anak-anak udah ga dipercaya sama orang dewasa. Dia akan tumbuh dengan ketidakpercayadirian. Atau dia akan terus berpikir kayak Duile, kalo jujur aja dianggap bohong, mungkin ga kalo bohong bisa dianggap jujur?. Dan selamanya, anak itu ga akan berani jujur. Dia menganggap apabila kebohongan menyelamatkannya, kenapa harus berkata jujur?

Kita pun juga begitu kan, kejujuran dan kebohongan itu tumpang tindih. Semuanya absurd. Kalo kita jujur tapi impact-nya justru bikin sengsara, kita memilih berbohong atau pura-pura ga tau asalkan kita selamat.

Sekian aja deh. Wassalam^^

Sunday, April 29, 2012

Rubik Asik

Rubik adalah permainan yang udah sangat familier di dunia. Ini adalah permainan teka-teki mekanik yang diciptain sama Profesor Arsitektur asal Hungaria, bernama Ernö Rubik. Makanya permainan ini dikasih nama Rubik sesuai nama penemunya.

Rubik terdiri dari 26 kubus kecil, dan tiap kubus punya 9 permukaan dengan 6 warna yang berbeda, yang akan menjadi sewarna kalo semua sisi kubus udah tersusun dengan benar.

Di Indonesia kita tercinta ini, permainan rubik mulai populer sekitar tahun 2009. Sejak tahun 2009, mulai banyak kompetisi-kompetisi rubik dan rekor rubik yang dipecahkan sama anak bangsa.

Rubik sebenarnya udah ga asing buat saya. Saya udah kenal permainan ini sejak kecil cuma ga pernah bisa menyelesaikannya. Baru sekitar 3 bulan ini saya mulai kegilaan rubik.

Awalnya saya iseng beli rubik setelah nonton sebuah video di youtube soal rubik. Saya pun mulai mengacak-acak si rubik dan mencoba menyusunnya jadi sewarna lagi.

Setelah jam berganti, hari berlalu, minggu berpudar menjadi bulan, saya ga pernah bisa menyusunnya lagi.

Saya googling di yahoo, cari di youtube gimana solusi rubik tapi tetep aja ga bisa. Ternyata praktik emang lebih kejam daripada manisnya teori.

Sempat frustasi, saya punya niat buat ambil palu trus ngancurin si Rubik laknat itu. Tapi sayang juga sih, belinya kan pake duit! Akhirnya, niat itu ga jadi nyata.

Saya optimis. Pasti bisa! Someday, entah kapan, saya bisa menyelesaikannya. Semangat, Mbul!

Semangat saya kembali naik, saya ga mau si Rubik ngalahin saya. Rubik ini kan yang nyiptain manusia, jadi pasti bisa diseleseiin. Denger-denger sih si Eyang Ernö Rubik dulunya juga ga langsung bisa nyelesein permainan ciptaannya sendiri. Bahkan dia sempet pesimis gitu katanya sebelum akhirnya rubik itu terpecahkan. Jadi, saya juga ga mau nyerah lah. Kalo orang lain bisa, saya juga bisa donk!

Saya tetep giat latihan dan ga bosen-bosen memutar-mutar si kubus rumit ini. Sampai suatu kali di malam yang panas, kira-kira seminggu lalu, "Jeng!! jeng!"

I'm done! I've finished it!



Warnanya bener-bener serasi kaya pas pertama beli. Saya takjub sendiri demi mengagumi karya saya. Usaha saya ga sia-sia ternyata :)

Tapi saya masih penasaran dan ga puas, jadi besoknya saya bongkar lagi susunan warnanya trus saya coba rapiin lagi. Dan saya bisa lagi, birpun masih belum lancar. Tapi akhirnya saya bisa menyelesaikannya dengan sempurna.

Sekarang saya jadi ketagihan sama permainan satu ini. Bikin frustasi awalnya, tapi kalo udah tau tekniknya, bener-bener seru.

I really love it so much and much ♥

Thursday, April 26, 2012

Cat Observer

Saya benci kucing. Dan kayaknya kucing juga benci saya karena tau kalo saya sengit banget sama dia.

Kucing itu useless. Ga ada gunanya. Beda sama anjing yang bisa jagain rumah, ngambilin koran, tepok tangan, ngasih salam, main bola, nangkep penjahat, ngepel, masak, nyuci baju, nyiram taneman, mandiin burung, dan banyaklah, dan mulai ngaco juga nih saya! Pokoknya anjing itu useful.

Dan segitu bencinya saya sama kucing, saya selalu punya niat jahat buat ngacoin ketentraman hidup si Kucing terutama kalau dia lagi santai kayak di pantai. Rasanya pengen diapain gitu.

Kucing itu selain ga ada gunanya, dia juga manja, suka cari perhatian, males-malesan, angkuh, sombong, congkak, ga sopan, ga tau malu, ga punya etika, ga tau terima kasih, ga bisa jagain rumah, ga bisa ngambilin koran, ga bisa nangkep penjahat, ga ada bagus-bagusnya deh! Udah gitu sukanya nyolong makanan jatah saya, makin bertubi-tubilah kebencian saya sama makhluk sombong itu.

Suatu kali, di sore yang cerah di bawah pohon mangga, saya sempat protes sama Tuhan. Begini kata saya, "Kenapa Engkau mengirimkan makhluk tengil semacam kucing ke muka bumi ini dan mengacak-acak hidup saya ya, Tuhan?"

Tapi Tuhan ga ngasih jawaban, yang ada malah si jangkrik yang bersuara, "Krik...krik...krik!"
Saya juga heran, kok ada ya makhluk seangkuh itu berkeliaran di dunia fana ini? Kenapa makhluk yang malesnya ngalahin saya itu bisa ada di tiap sudut jalan, di atas genteng, di bawah mobil tetangga, di atas pager, ngumpet di tong sampah, di tiang listrik, dimana-mana dan kapan aja. Bete banget kan kalo tiap jalan ketemunya si Kucing lagi si Kucing lagi. Abstrak deh hidup saya!

Pertanyaan-pertanyaan ini mengganggu saya, mengusik dan menohok relung hati saya. Batin saya teriak, otak saya berkecamuk luar biasa, dan naluri saya tercabik-cabik.

Lalu muncul pertanyaan lagi, ga mungkin Tuhan nyiptain makhluk kalau ga ada maksud atau tujuannya.
Dari sinilah saya mulai tertarik untuk mencari tahu. Saya akan nyoba memahami makhluk super tengil itu. Saya akan membaktikan hidup saya, jiwa dan raga saya setotalnya demi menemukan jawabannya.

Saya akan menjadi seorang Pengamat Kucing, istilah kerennya sih "Cat Observer". Intinya saya akan mengamati perilaku si Kucing. Saya akan mencoba memahami kenapa saya bilang si Kucing nyebelin tapi sahabat saya bilang kucing itu lucu. Ya, saya akan tau jawabannya segera dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Wassallam!

Bonus:


 

Sunday, January 1, 2012

Big Decision

Akhirnya saya membuat sebuah keputusan besar dalam hidup saya. Saya memutuskan untuk nyari kerja di tempat lain, setelah 1,5 tahun saya bertahan di tempat gawe sekarang. Saya ngerasa udah ga mendapatkan kenyamanan bekerja di tempat itu. Hati dan nyawa saya udah ga berada di situ lagi.

Bukan karena situasi atau rekan kerja yang bikin saya ga nyaman, tapi saya merasa pekerjaan itu sama sekali ga cocok sama kepribadian saya. Saya udah merasa mentok sama job ini, dan kalo saya terusin mungkin saya ga bakalan bisa berkembang baik di situ. Ilmu yang saya pelajarin jungkir balik selama 4 tahun lebih di bangku kuliah pun akan terbuang percuma. Jadi, saya pun berkeputusan dalam hati untuk keluar dari pekerjaan itu selekas-lekasnya.

Saya udah merasa cukup mendapat pengalaman dan pelajaran berharga dari tempat itu, tapi saya bakalan stuck begitu aja kalo saya nekat bertahan di situ. Saya butuh ruang lain (mungkin lebih besar) untuk ngembangin diri dan nerapin ilmu yang saya punya secara lebih maksimal. Saya ga tau, apakah ini benar atau salah. Tapi saya yakin dengan keputusan saya.

Saya semakin yakin dengan keputusan ini. Tuhan seperti menjawab doa-doa dan keraguan-keraguan saya selama ini. Saya cuma tinggal nunggu waktu sambil menyiapkan diri untuk pekerjaan baru. Saya sadar bahwa nyari kerjaan itu susah, tapi pasti akan ada jalan asal saya berusaha keras. Babe saya di surga pasti menuntun saya. Amin :)