Sunday, May 12, 2013

Social Network, Hell or Heaven?



Pas bangun pagi apa sih hal pertama yang kita lakukan? Apa kita langsung bikin tanda salib dan berdoa? Rata-rata umat Katolik jaman sekarang begitu buka mata pasti langsung ngecek handphone, absen di twitter, atau update status facebook. Baru deh abis itu cabut dari kasur dan sukur-sukur berdoa, inget bikin tanda salib aja nggak.

Perkembangan teknologi, kemajuan komunikasi, dan variasi social networking yang ditawarkan dunia saat ini emang udah merasuki sebagian besar waktu dan hidup kita. Ibu saya sering negur tuh kalo saya udah khusyuk sama handphone sampai-sampai gak denger ibu lagi ngomong apa. Gak jarang juga saya marah kalo ditegur sama ibu. Hehe. Maafkanlah anakmu ini, Bundo!

Pun juga waktu ikut misa, harusnya kan kita ngasih waktu kita sepenuhnya buat Tuhan tapi seringkali kita malah asyik ber-"ekaristi" sendiri via gadget. Kalo udah gitu, udah benarkah doa kita?

Well, sebenernya Gereja gak pernah ngelarang kita untuk mengikuti perkembangan dunia. Gereja justru memandang media sosial sebagai sarana perutusan Kristus dalam membangun dunia yang lebih baik. Oleh karena itu, hari Minggu ini Gereja Katolik memperingati hari komunikasi sosial sedunia.

Dalam homili Romo pagi tadi, beliau mengatakan bahwa media komunikasi saat ini justru memperlancar pelayanan kepada umat. Umat bisa menanyakan apa saja kepada Romo melalui telepon, sms, BBM, twitter, facebook, atau blog. Ini tentu aja membuat pelayanan kepada umat jadi lebih maksimal dan efektif.

Hari ini Gereja mengajak kita untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana berbagi dan membangun persaudaraan sejati. Satu contoh kecil, waktu kita nulis kalimat "Selamat pagi, Tuhan memberkati!" di media sosial macam facebook atau twitter. Ucapan itu sederhana tapi penuh pesan kasih buat sesama.

Get connected only to disconnect with your surrounding. Social networking bisa mempererat persaudaraan antar umat manusia tapi sebaliknya juga bisa mengandaskan hubungan kita sama umat manusia, lebih parah lagi justru bisa memutus hubungan kita sama Tuhan. Kita harus bijaksana memanfaatkan teknologi yang ada, jangan sampai Tuhan cemburu karena kita sibuk berelasi sama manusia tapi kita lupa sama Big Boss kita di surga.

No comments:

Post a Comment