Sunday, January 13, 2013

A Weird Dream

Pernah gak, waktu kamu tidur trus mimpinya aneh banget? Saya pernah tuh, pas tidur siang eh mimpinya super duper weird, agak-agak gak masuk di logika gitu (iye, namanya juga mimpi sih!).

Saya lagi ada di sebuah kolam renang besar yang padat pengunjung bareng dua temen saya. Ada banyak pilar kayak di cerita-cerita Yunani di sana. Dua temen saya itu pada jago berenang dan mereka udah nyebur di tempat yang dalam. Saya sih gak jago renang. Well, yeah, I'm really bad at swimming.

Lalu saya bilang ke temen saya kalo saya mau ke tempat yang lebih cetek, which is ke bagiannya balita. Saya nyebur lah ke kolam yang didominasi oleh balita dan ibu-ibu muda yang of course nemenin anak-anak mereka.

Kolam itu kelihatan cetek dari permukaan tapi anehnya waktu saya nyebur tiba-tiba kolam itu jadi dalam sekali. What on earth!? Saya tenggelam dan tersedot ke dasar kolam.

Saya melewati semacam undakan menuju sebuah ruang rahasia di dasar kolam itu. Geez! Bakalan mati ni saya! Please God, saya gak mau mati sekarang, saya masih banyak dosa. Saya pejamkan mata saya kuat-kuat sambil berdoa kalo itu cuma mimpi. And then, magically, waktu saya buka mata ternyata saya masih ada di bibir kolam tempat teman-teman saya nyebur. Phew! Saya lega, saya masih hidup.

But something worse was waiting for me. There was a stranger behind me. Dia memakai jubah panjang hitam dan membawa kapak. Dia memandang saya dengan sorot mata menusuk. Otak saya langsung bekerja dan ngasih tau saya kalo dia adalah malaikat pencabut nyawa yang bertugas untuk membawa saya!

Dia mendekati saya dan mencengkeram tubuh saya kuat-kuat. Saya berusaha berontak tapi gak bisa. Dia mengangkat tubuh saya dengan mudahnya. Saya pasrah dan memejamkan mata saya. Apa abis ini saya beneran mati?

Saya bangun dan terbaring di atas tanah berumput. Di sekeliling saya banyak pepohonan. Ada dua orang di situ yang saya kenali sebagai Adam dan Hawa! Ini bukan surga kan ya!? Banyak dosa begini masa masuk surga? Saya liat ke bagian lain ternyata ada satu lagi, eh itu orang apa bukan ya, bertampang ganjil di balik kostum binatang. Oke, ini bukan surga pastinya. Saya mulai ketakutan.

Si makhluk berkostum-binantang-bertampang-ganjil tersenyum sadis ke arah saya. Seolah dia bilang kalo, "Hey, kamu mati sekarang!" Duh, saya kan belum pengen mati. Please, saya belum mati kan?!

Saya pejamkan mata saya lagi dan berharap waktu buka mata saya udah pindah ke tempat lain. Tapi ternyata saya masih di situ-situ aja. Saya merem lagi, melek, merem lagi dan melek untuk beberapa kali.

Saya ada di sebuah rumah dan ada seorang perempuan yang mau melahirkan. Dia tampak kesakitan dan berdarah. Oke, panic mode on!

Dalam kepanikan, saya coba bantuin perempuan itu. Gak tau kenapa ya, saya ngerasa kalo saya bisa menyelamatkan perempuan itu, saya akan dikasih kesempatan untuk hidup. Saya langsung ambil air panas dari dapur dan cari haduk kecil, tapi abis itu saya gak tau harus gimana. Saya lari keluar dan teriak minta tolong tapi gak ada yang dengar.

Lalu ada sekelompok prajurit berkuda yang mengawal sebuah kereta kencana. Mereka berhenti di depan saya dan seorang pangeran keluar dari keretanya. Pengeran itu nyuruh saya untuk mencari orang bernama "Lantang" yang bisa menolong kami.

Saya berjalan di sebuah gang sambil meneriaki nama "Lantang". Seorang laki-laki rupawan bertampang Gading Marten berambut ikal muncul. Dia minta saya untuk fotocopy KTP, tagihan listrik dan telepon milik perempuan tadi, sementara dia yang akan menelepon dokter. Jadi, si Gading Marten berambut ikal itulah yang bernama Lantang.

Saya balik ke rumah tadi. Pangeran dan prajuritnya masih di sana, perempuan itu belum juga melahirkan. But amazingly, perempuan itu udah duduk dengan tegaknya seolah gak terjadi apa-apa. Dia udah menyiapkan KTP, tagihan listrik dan telepon untuk saya fotocopy.

Saya berlari di sepanjang gang dan menemukan tempat fotocopy terdekat. Seorang bapak tua yang bertugas melayani fotocopy langsung menghampiri saya. Baru aja saya minta si Bapak untuk cepat fotocopy-nya, tiba-tiba kok ada suara ibu saya nyuruh saya makan ya?!. Dengan agak berat, saya buka mata dan saya terbaring di atas kasur saya yang nyaman.

Phew! Apparently, that was just a dream, a weird dream. Thanks God, saya masih hidup.

No comments:

Post a Comment